Kamis, 29 Mei 2014
Waktu menunjukan pukul 14.00 WIB. ketika sy tiba di Ranupane.............. Kondisi Ranupane saat itu masih terlihat penuh oleh para pendaki, baik yang baru turun maupun yang akan naik ke Gunung Semeru. Sy langsung menuju sebuah warung dan membeli sebotol minuman dingin untuk menyegarkan badan yg sudah kelelahan.
Di Ranupane sy bertemu kembali dengan Pras dan Dadang yang sedang menunggu dua orang rekannya yang masih dalam perjalanan turun dari Ranukumbolo, mereka adalah rombongan pendaki dari Jakarta yang berangkat bersama sy dari Stasiun Kereta Kota Malang menuju Pasar Tumpang menggunakan angkot beberapa hari yang lalu.
Kami berbincang mengenai tujuan perjalanan selanjutnya dan ternyata mereka juga bermaksud untuk melakukan perjalanan menuju Gunung Bromo. Sy menawarkan diri untuk bergabung dengan mereka dan mereka menyetujui hal tersebut akan tetapi belum memutuskan dari mana mereka akan memulai keberangkatan menuju Gunung Bromo.
Sy sampaikan kepada mereka bahwa untuk keberangkatan menuju Gunung Bromo bisa dimulai dari Desa Ngadas, karena desa tersebut jaraknya tidak terlalu jauh dari Gunung Bromo maupun dari Ranupane, disana kita bisa menginap di Homestay yang biayanya tidak terlalu mahal, dan untuk transport menuju Gunung Bromo kita bisa mencarter Jeep atau motor/ojek.
Mereka setuju untuk berangkat dari Desa Ngadas akan tetapi belum bisa mulai jalan karena masih menunggu ransel mereka yang dibawa porter, oleh karenanya sy sampaikan bahwa sy akan berangkat terlebih dahulu ke Desa Ngadas dikarenakan sy sudah ingin mandi dan bersih-bersih setelah empat hari tidak mandi karena pendakian Gunung Semeru yang baru sy jalani.
Setelah terlebih dahulu melapor ke Pos Ranupane, sy langsung menuju kumpulan mobil jeep dan truk yang menjadi alat transportasi untuk turun menuju Pasar Tumpang, sy menghampiri jeep yg sudah penuh dan akan berangkat serta mengatakan kepada supir bahwa sy akan menuju Desa Ngadas. Supir Jeep tersebut mempersilahkan naik dan mobil pun segera berangkat.
Setelah kurang lebih setengah jam perjalanan kami tiba di Desa Ngadas dan setelah turun dari jeep sy langsung menghampiri sebuah rumah yang terdapat plang kecil bertuliskan "Homestay Lestari I".
Di Homestay ini sy benegosiasi dengan pemilik rumah (sy lupa lagi namanya) dan disepakati bahwa biaya menginap adalah sebesar seratus ribu rupiah per malam.
Selanjutnya tuan rumah menunjukan kamar yang akan sy tempati.
Kamar tersebut berukuran kurang lebih dua meter persegi, didalam kamar terdapat sebuah lemari kayu yang memiliki cermin besar dan sebuah ranjang kayu yg lebarnya 120 Cm. diatas ranjang tersebut telah disiapkan dua buah bantal dan sebuah selimut tebal, namun sayang pencahayaan di kamar ini menurut sy kurang ...., mungkin ini berkaitan dengan tegangan listrik yg memang biasanya di desa terpencil sering tidak stabil.
Setelah menyimpan tas dan sepatu sy langsung menuju kamar mandi yg letaknya di lantai atas untuk membersihkan badan yang entah sudah seperti apa baunya.... dan ternyata mandi sore hari di ketinggian 2100 mdpl itu sungguh sangat sesuatu gitu loh .............. :D
Setelah mandi dan berganti pakaian sy berkumpul dengan tuan rumah dan ternyata mereka sudah menyiapkan makan malam. Makanan yang disediakan cukup sederhana, tapi menurut sy itu adalah makanan yg sangat enak apalagi setelah hampir empat hari di gunung sy hanya makan seadanya.
Setelah makan sy bersama bapak dan ibu pemilik rumah berkumpul di tengah rumah sambil berbincang ditemani teh hangat dan makanan kecil. Dan dikarenakan cuaca dingin tuan rumah menyiapkan semacam tungku yang terbuat dari tanah liat dimana tungku tersebut diisi arang secukupnya dan selanjutnya dibakar menjadi semacam pemanas ruangan, jadi kita bertiga duduk mengelilingi tungku tersebut...
Kurang lebih pukul 19.00 terdengar ketukan dipintu depan, setelah dilihat oleh ibu pemilik rumah dia mengatakan ada seseorang mencari sy, dan ternyata itu adalah Pras, rupanya dia bersama Dadang dan Saeful baru tiba dan langsung mencari sy, beruntung sy menginap di Homestay yang terletak di pinggir jalan, sehingga mereka tidak kesulitan mencari sy.
Selanjutnya dengan rekomendasi dari bapak pemilik rumah mereka menginap di homestay tidak jauh dari tempat sy, namun saking kompaknya mereka mengambil satu kamar untuk diisi oleh tiga orang.
Pukul 20.30 setelah Pras, Dadang dan Saeful mendapatkan kamar dan membersihkan diri, kami kembali bertemu di tempat sy menginap untuk membicarakan rencana keberangkatan menuju Gunung Bromo, dengan dibantu bapak pemilik rumah kami mendapatkan jeep sewaan dan akan berangkat pukul 02.00 dini hari menuju Penanjakan dan dilanjut ke Gunung Bromo.
Jum'at, 30 Mei 2014
Waktu menunjukan pukul 1.30 WIB. ketika sy terbangun oleh suara alarm dari HP. Sy segera bangun dan mempersiapkan diri untuk perjalanan ke Gunung Bromo.....
Cuaca sangat dingin sekali, saking dinginnya membuat sy harus menggunakan baju lengan panjang dan dilapisi dengan jaket, untuk persiapan di jalan tidak lupa tas kecil berisi makanan, minuman dan kamera juga sy bawa.
Ternyata dihalaman rumah mobil jeep sudah terparkir, didalamnya Saeful, Pras dan Dadang sudah bersiap.... Setelah sy naik mobil jeep segera bergerak menuju Penanjakan...........
Diperjalanan menuju Penanjakan kondisinya sangatlah gelap gulita, ditambah jalan yang dilalui berupa jalan tanah atau aspal yang sudah rusak berat, jadi walaupun masih mengantuk rasanya tidak mungkin kita dapat tidur atau sekedar memejamkan mata......... Salut kepada sang sopir yg dapat mengendalikan mobil dalam kondisi sepeti itu....
Kurang lebih pukul 3.30 kami tiba di Penanjakan, kondisi disana sangat ramai oleh para pengunjung, kendaraan jeep berjejer memenuhi parkiran dan dipinggir jalan menuju Penanjakan, oleh karenanya mobil kita terpaksa parkir agak jauh dan kita harus sedikit berjalan menuju titik spot dimana kita akan menyaksikan matahari terbit.
Sambil menunggu matahari terbit, kami mampir terlebih dahulu ke warung yang berada di sepanjang jalan menuju spot matahari terbit. Disana kita bisa memesan kopi, mie atau aneka gorengan.
Waktu menunjukan pukul 4.15 WIB. kami lanjutkan perjalanan menuju spot matahari terbit, ternyata di tempat itu suasana sudah sangat ramai dan penuh oleh pengunjung yg ingin mengabadikan momen matahari terbit menyinari kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya. Kami pun berbaur bersama pengunjung lain untuk mencari spot terbaik untuk menyaksikan momen tersebut.
Kurang lebih pukul 6.30 WIB suasana di Penanjakan mulai lengang, para pengunjung kebanyakan sudah melanjutkan perjalanan menuju Gunung Bromo, kami pun melakukan hal yg sama.
Dari Penanjakan diperlukan waktu kurang lebih 15 menit untuk mencapai kawasan Gunung Bromo, jalan yang dilalui awalnya berupa jalan aspal, namun ketika memasuki kawasan Gunung Bromo jalan yang dilewati berupa lautan pasir.
Tiba di tempat parkir, puluhan mobil jeep sudah berjejer memenuhi tempat tersebut. Jarak dari parkiran menuju PURA kurang lebih dua ratus meter, sedangkan menuju kaki Gunung Bromo kurang lebih lima ratus meter.
Dari kaki gunung menuju Puncak Bromo kita bisa melewati tangga, tetapi ada pula yang sengaja berjalan melalui lereng pasir. Sy sendiri mencoba naik ke puncak melalui jalur pasir karena kelihatannya lebih menantang.
Di puncak kondisinya panas oleh terik matahari, tetapi angin yang bertiup cukup kencang membuat panasnya tidak begitu terasa.
Setelah puas menikmati keindahan dari Puncak Bromo kami berempat kembali turun, dan jalur yang kami gunakan yaitu melalui tangga yang ternyata memang lebih mudah dan lebih nyaman.... :)
Setelah dari Gunung Bromo mobil jeep kembali melaju menuju tempat yang dinamakan Pasir Berbisik. Disana kita berhenti sebentar untuk melihat keindahan lautan pasir... Sejauh mata memandang hanya pasir yang terlihat...... :p
Dari Pasir Berbisik kami menuju tempat yang dinamakan Padang Savana atau lebih dikenal dengan sebutan Bukit Teletubies. Di tempat ini pemandangan alam yang disajikan berupa padang rumput yang berbukit-bukit mirip seperti bukit-bukit yang ada di film teletubies....
Bukit Teletubies merupakan tujuan terakhir dari Paket Wisata Gunung Bromo ini, kami segera memasuki mobil untuk kembali ke Homstey tempat menginap karena waktu sudah menunjukan pukul 10.00 WIB.
Kurang lebih pukul 11.30 kami sudah tiba di Homstey masing-masing dan segera masuk kamar mandi untuk membersihkan badan yang kotor karena debu.
Setelah melaksanakan Sholat Jumat sy lalu berkemas untuk chek out dan ternyata tuan rumah sudah menyediakan makan siang. Setelah itu sy berpamitan kepada Bapak dan Ibu pemilik rumah sambil membayar uang sewa kamarnya, dan dikarenakan pelayanan dan keramahan mereka maka sy menambahkan pembayaran menjadi total seratus lima puluh ribu rupiah.
Sy bersama Saeful, Pras dan Dadang pulang menuju Pasar Tumpang menggunakan kendaraan yg disiapkan oleh sopir jeep yg tadi pagi mengantar kami ke Bromo, untuk biaya transportnya masing-masing dari kami membayar sebesar lima puluh ribu rupiah.
Dari Pasar Tumpang kita melanjutkan menggunakan angkot untuk menuju Stasiun Kota Malang, namun karena waktu itu di Kota Malang sedang ada perhelatan maka kondisinya menjadi sangat macet. Hal ini dikarenakan adanya pawai yang diikuti oleh sekolah-sekolah dan pondok pesantren di kota Malang dan sekitarnya.
Kami berempat akhirnya turun di sekitar jalan Panglima Sudirman dan sy berpisah dengan Saeful, Pras dan Dadang, karena mereka akan menginap di salah satu hotel di kawasan tersebut.
Sy lanjutkan perjalanan dan tidak lama berselang tiba di Stasiun Kota Malang... selanjutnya sy mencari tempat untuk menginap dan hotel terdekat dari Stasiun adalah Hotel EMMA di Jl. Trunojoyo, sy pun menginap di tempat tersebut dengan biaya seratus lima puluh ribu rupiah per malam.
Sabtu, 31 Mei 2014
Pagi hari setelah jalan-jalan berkeliling Kota Malang dan berbelanja oleh-oleh, sy cek out pukul 11.00 dan melanjutkan perjalanan pulang ke Bandung dengan kereta Malabar.
Sy tiba keesokan harinya di Stasiun Kiaracondong pukul 5 pagi dan dengan menggunakan angkot dilanjut ojek akhirnya tiba di rumah dengan selamat.... Alhamdulillah....
dari kiri ke kanan : Boed, Pras, Dadang dan Syaeful. |
Tags
: Wisata Gunung Bromo, Bukit Teletubies, Homestay, Desa Ngadas.
Terima kasih untuk :
- Allah SWT.
- Istri dan anak2ku yang selalu mendo'a-kan.
- Rekan seperjalanan dari Jakarta : Syaeful, Pras dan Dadang.
- Bapak dan Ibu Pemilik Homestay Lestari I (Maaf sy lupa namanya)
- Mas Edi - Supir Jeep yg dengan sabarnya mengantar kita berwisata dan pulang ke Pasar Tumpang.
- Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru dengan segala keindahannya.
Catatan :
- Untuk berwisata ke Gunung Bromo jangan lupa membawa jaket tebal (untuk keberangkatan dini hari) dan masker (daerahnya sangat berdebu).
- Jangan lupa juga untuk memakai sunblock... karena siang harinya sangat panas.
Selamat sore mas Boedi. boleh saya minta kontak emailnya?
BalasHapusatau mas Boedi bisa menghubungi saya di partnership@pikavia.com
terima kasih
Iya Mas... ini alamat email sy : budhiparamita@gmail.com
HapusSy sudah kirim email ke partnership@pikavia.com.
Terima kasih Mba... :)
BalasHapusTos sataun langkung... Teu nanjak deui Kang Budi ... diantos pisan catatan pendakian nu salajengna... Sok ahh gra enggal nanjak deui....
BalasHapusSumuhun AbahAbyL... Abdi teu acan nanjak deui kumargi rada repot ku padamelan sareng aya wae hahalang upami bade nanjak teh.
HapusHatur nuhun tos mampir... Insya Allah abdi nyerat deui, mung tema na panginten rada benten... :)
Saya punya kenangan seru waktu perjalanan ke Bromo tahun 2013 yang lalu. Pengen balik lagi rasanya kesana.
BalasHapusArikel Perjalanannya sangat bangus dan deskriptif tentang bagaimana prosesnya.
BalasHapusPunten, saya mau bertanya kalau misalnya mau merencanakan perjalanan ke Bromo, apa ada tempat/website/kontaks yang khusus memberikan paket seperti cerita perjalanan agan? (selain dari pengurusan simaksi)
Terima kasih Mas.
HapusSepertinya banyak paket yg menawarkan perjalanan, bisa di googling Mas, kalo enggak coba di pikavia.com, disitu banyak paket yg ditawarkan.