Setelah merencanakan dan mempersiapkan selama lebih dari dua bulan, akhirnya perjalanan ini pun dimulai....
Minggu, 25 Mei 2014
Diawali dengan menumpang taksi dari Antapani menuju Stasiun Bandung sehingga tepat pukul 14.30 WIB tiba di Stasiun Bandung dan melakukan pengecekan tiket. Tak lama berselang kereta Malabar jurusan Bandung Malang pun tiba, saya langsung menuju kereta tersebut. Ternyata didalam kereta banyak juga penumpang yang hendak melakukan pendakian, hal itu dapat dilihat dari tas dan ransel yang mereka bawa.
Kondisi didalam kereta sudah penuh oleh penumpang... Mungkin dikarenakan pada minggu ini terdapat dua hari libur sehingga banyak orang khususnya mahasiswa dan pegawai yang sengaja mengambil cuti pada minggu ini... lumayan kan dengan mengambil cuti 4 hari kita bisa dapet libur selama 8 hari full....
Kereta kelas ekonomi Malabar penuh oleh para pendaki |
Kereta mulai berangkat pada pukul 15.40, dengan kondisi tempat duduk yang menurut saya kurang nyaman karena senderan kursi yang tegak (maklum kelas ekonomi) saya mulai menikmati perjalanan dari Bandung menuju Kota Malang Provinsi Jawa Timur.
Tidak banyak yang dapat diceritakan pada perjalanan tersebut, selain obrolan-obrolan kecil antar sesama penumpang dan kebisingan yang diakibatkan laju kereta juga oleh rombongan pendaki di kursi sebelah yang beranggotakan lebih dari 10 orang.
Senin, 26 Mei 2014
Kurang lebih pukul 07.20 kereta tiba di Stasiun Kota Malang, sy pun mulai berkemas dan turun dari kereta..... ternyata di stasiun tersebut banyak sekali pendaki gunung dengan ransel-ransel besar di punggungnya, bahkan jika diibaratkan mungkin sebagian orang yang ada di stasiun Kota Malang pada saat itu adalah para pendaki gunung.
Di luar stasiun kondisinya tidak jauh berbeda, banyak sekali angkutan kota yang sudah penuh oleh para pendaki dengan ransel-ransel besarnya yang diikat di atas angkutan tersebut. Sy menghapiri salah satu angkutan kota yang masih kosong dan menanyakan ongkos untuk menuju Pasar Tumpang, sopir angkot itu mengatakan bahwa sy harus bergabung dengan rombongan lain supaya biayanya tidak terlalu mahal, beruntung saat itu ada rombongan dari jakarta yang berjumlah 4 orang menghampiri dan selanjutnya bergabung untuk menuju Pasar Tumpang.
Tiba di daerah Pasar Tumpang kurang lebih pukul 09.00, selanjutnya sy menuju kumpulan mobil jeep dan truk yang berada di depan Alfam*rt Pasar Tumpang, sy hampiri rombongan yang sedang memuat ransel ke atas sebuah jeep dan menanyakan apakah boleh bergabung, Alhamdulillah mereka tidak keberatan sy pun langsung menaikan ransel keatas jeep tersebut. Rombongan yg sy ikuti ini berasal dari Jakarta beranggotakan 12 orang dan dipimpin oleh Bang Ucok.
Persiapan |
Ternyata saat itu hampir semua jeep dan truk yang menuju Ranupani tidak ada yang mulai jalan padahal penumpangnya sudah terisi penuh, hingga akhirnya pukul 10.50 barulah kendaraan-kendaraan yang telah penuh oleh para pendaki tersebut mulai berjalan beriringan menuju Ranupani.
Kurang lebih pukul 13.00 kami tiba di Desa Ranupani, selanjutnya bersama dengan rombongan Bang Ucok kami berjalan menuju pos pendaftaran Pendakian Gunung Semeru untuk melakukan registrasi dan mengisi SIMAKSI.
Di Pos pendaftaran kondisinya sangat ramai oleh para pendaki, sesuai dengan informasi yg diperoleh dari website bromotenggersemeru.org bahwa pendakian untuk tanggal 24-28 Mei 2014 sudah full, beruntung sy sudah melakukan booking via telfon beberapa minggu sebelumnya sehingga nama sy sudah tercatat serta mendapatkan izin pendakian hari ini dan untuk mempercepat proses pendaftaran ulang sy bergabung dengan rombongan Bang Ucok melakukan pengisian SIMAKSI.
Setelah proses administratif kami lakukan selanjutnya kami mendapat pengarahan dari Ranger Pos Ranupani mengenai ketentuan dan tata tertib selama melakukan pendakian Gunung Semeru, setelah itu kami melakukan pengecekan ulang kelengkapan dan persiapan akhir pendakian, dan setelah menyantap makan siang di warung sekitar pos pendaftaran kurang lebih pukul 14.40 kami mulai berjalan memasuki jalur pendakian Gunung Semeru.
Gerbang Selamat Datang |
Jalur awal pendakian Gunung Semeru setelah melewati gerbang selamat datang adalah berupa jalan yang cukup luas, disebelah kanan jalan adalah berupa lahan perkebunan penduduk. Selanjutnya kita belok dan mengambil jalur sebelah kiri yang berupa jalan setapak menanjak, kita cukup mengikuti jalur tersebut untuk mencapai pos-pos berikutnya....
Jalur dari gerbang selamat datang menuju pos satu sampai pos empat sangatlah berfariasi, namun tidaklah begitu sulit karena jalurnya cukup jelas, bahkan pada pos-pos awal jalan setapak sudah dipasang pavin blok. Selepas Pos III barulah perjalanan terasa agak berat, karena terdapat jalur yg menanjak dan jaraknya cukup panjang.
Dikarenakan saat itu jalur pendakian cukup padat menyebabkan kami harus berjalan beriringan mengikuti kecepatan pendaki didepan dan karena jalan yg dilalui sempit kami pun kesulitan untuk mendahului pendaki di depan jika pendaki tersebut berjalan dengan pelan, alhasil waktu yang kami tempuh untuk tiba di Ranukumbolo menjadi lebih dari 6 jam.
Kami tiba di Ranukumbolo kurang lebih pukul 21.30 dan kondisi Ranukumbolo saat itu sangat penuh oleh tenda para pendaki sehingga kami tidak dapat memilih tempat untuk medirikan tenda... akhirnya tenda dapat didirikan dengan kondisi seadanya dan posisi yg tidak beraturan.
Setelah tenda didirikan kami mulai memasak untuk makan malam... kurang lebih pukul 23.00 sy masuk tenda dan beristirahat, malam itu cuaca di Ranukumbolo sangat bersahabat dan suhu udara pun tidak terlalu dingin.
Selasa, 27 Mei 2014
Waktu menunjukkan pukul 05.00 ketika sy terbangun oleh bunyi alarm HP. walaupun masih terasa ngantuk saya mulai beranjak keluar dari tenda.... ternyata diluar kondisinya sudah agak terang dan Masya Allah..... Pemandangan Ranukumbolo pagi ini indah sekali.... tidak berhenti rasa takjub dan syukur terucap dari bibir ini....
Setelah melakukan aktifitas pagi kami mulai berkemas dan tepat pukul 10.00 kami mulai melangkah melanjutkan perjalanan menuju pos berikutnya yaitu Kalimati.
Bersama dengan Tim Bang Ucok - full tim (jadi teringat film The 13th Warrior) |
Ranukumbolo |
Ranukumbolo dipenuhi tenda para pendaki |
Sebelum mencapai Pos Kalimati terlebih dulu kami harus melewati Tanjakan Cinta, kemudian dilanjut dengan Oro-Oro Ombo yang cantik, Cemoro Kandang dan Jambangan.
Oro-Oro Ombo |
Jambangan |
Tiba di Kalimati kurang lebih pukul 15.00 selanjutnya saya bersama Ajie (salah seorang anggota tim Bang Ucok) langsung mencari area yg agak luas untuk mendirikan tenda, beruntung saat itu ada beberapa rombongan pendaki sedang berkemas sehingga kami mendapatkan lahan yg cukup strategis untuk mendirikan tenda rombongan kami yang berjumlah 5 tenda .
Tak lama setelah 2 tenda perintis kami dirikan anggota tim lainnya berdatangan sehingga sebelum jam 17. seluruh tenda sudah berdiri, selanjutnya setelah menyantap makanan yg dibeli dari pedagang di Cemoro Kandang sy masuk ke tenda untuk beristirahat dan menyiapkan pendakian Summit yg rencananya akan dilakukan pukul 23.00.
Pukul 22.30 sy terbangun karena keributan dari tenda sebelah, ternyata mereka sedang bersiap untuk melakukan Summit, sy pun bangun dan bergabung bersama anggota tim lainnya, ternyata tidak semua anggota tim berniat untuk muncak, hanya 9 orang yang akan melakukan summit menuju puncak Mahameru... dan 3 orang bertugas untuk menjaga tenda.
Kurang lebih pukul 23.00 kami mulai melangkah menuju Puncak Mahameru... Ternyata diperjalanan kami bertemu banyak pendaki lainnya yang juga melakukan summit, bahkan saking banyaknya pendaki yg melakukan summit jalan menuju puncak menjadi sangat padat bahkan terjadi antrian dan kemacetan dikarenakan adanya jalur yg terkena longsor sehingga menyebabkan jalur pendakian sulit untuk dilalui.
Dikarenakan padatnya jalur pendakian menyebabkan sy terpisah dari rombongan Bang Ucok... Sy tidak menyadari apakah sy yang tertinggal dari rombongan atau sy yang mendahului rombongan...
Rabu, 28 Mei 2014
Waktu sudah menunjukkan pukul 02.30 dini hari dan sy masih terjebak dalam kemacetan jalur pendakian... tidak ada ruang untuk menyusul pendaki didepan karena jalan yg kami lalui memang berupa bekas aliran lahar yang sangat sempit dan hanya bisa dilalui oleh satu orang saja...
Tidak lama berselang jalur sempit tersebut berakhir dan kami mulai memasuki jalur bekas aliran lahar yang cukup lebar...., namun tantangan di jalur ini yaitu tanah yang kita pijak berupa pasir yang jika kita injak akan merosot turun kebawah... Terbukti benar bahwa di jalur menuju Puncak Mahameru jika kita melangkah 3 langkah maka akan merosot turun 2 langkah... Hal ini menyebabkan pendakian menjadi semakin berat sehingga dibutuhkan stamina dan mental yang kuat untuk mencapai Puncak Mahameru.
Antrian yg panjang |
Sudah tidak terhitung berapa kali sy beristirahat baik hanya sekedar duduk maupun merebahkan tubuh di atas pasir di pinggir jalur pendakian, namun Puncak Mahameru belum juga terlihat padahal matahari sudah muncul di ufuk timur.... sempat terbersit pikiran untuk berhenti saja dan kembali turun menuju tenda, namun pikiran tersebut segera dibuang jauh-jauh karena belum tentu dilain waktu sy mempunyai kesempatan untuk kembali mendaki Gunung Semeru....
Kurang lebih pukul 5.30 sayup-sayup terdengar teriakan kegembiraan yang berasal dari atas... ternyata setelah diamati mereka yang berteriak adalah pendaki yang telah mencapai Puncak Mahameru... sontak saja semangat dan tenaga untuk mendaki tiba-tiba mucul kembali... selang beberapa saat kemudian saya tiba di puncak tertinggi di tanah Jawa... Puncak Mahameru..... Alhamdulillah.....
Kondisi di Puncak sangat ramai oleh para Pendaki yang sudah terlebih dahulu tiba, sy segera berkeliling untuk mencari Bang Ucok beserta timnya, namun ternyata mereka tidak ada... justru sy bertemu dengan rombongan dari Jakarta yang bersama-sama naik angkot dari Stasiun Kereta Kota Malang menuju Pasar Tumpang dan rombongan lain yang satu kereta dari Bandung....
Cuaca di Puncak Mahameru sangatlah dingin, hal ini dikarenakan hembusan angin yang cukup kencang.... Sy berniat untuk menunggu Tim Bang Ucok dipuncak ini, namun dikarenakan dinginnya cuaca sy hanya mampu bertahan kurang lebih 30 menit saja... Selanjutnya pukul 06.30 sy memutuskan untuk turun menuju Tenda sambil berharap bertemu dengan rombongan tersebut diperjalanan.
Diperjalanan masih banyak pendaki yang sedang berusaha untuk mencapai Puncak Mahameru, tapi kebanyakan dari mereka menggunakan jalur di pinggiran jalur pasir yg tadi saya gunakan untuk naik... Seandainya sy tau ada jalur itu pasti saya akan menggunakan jalur tersebut, karena sy lihat di jalur tersebut mereka tidak menginjak lautan pasir yang akan melorot jika diinjak, melainkan menginjak pasir yg cukup keras...yah... namanya juga pendakian malam... kita tidak dapat melihat dan memilih jalur pendakian dengan jelas.... :(
Perjalanan turun dari Puncak Mahameru jauh berbeda dengan ketika naik, untuk turun kita hanya tinggal sedikit melangkah dan pasir yang kita pijak akan merosot turun sehingga perjalanan menjadi menyenangkan, seperti bermain prosotan... namun kita harus tetap hati-hati, karena di jalur berpasir tersebut banyak bertebaran batu yang jika kita salah menginjak batu tersebut akan jatuh kebawah...
Sebelum tiba di daerah Cemoro Tunggal sy mendengar teriakan dari arah puncak mahameru, semakin lama semakin banyak orang yang berteriak "batu-batu.... awas batu..." dan ketika sy menengok ke atas terlihat sebuah batu besar kurang lebih berdiameter satu meter sedang menggelinding turun kebawah melalui jalur para pendaki... sy melihat para pendaki berlarian menghindari batu tersebut... dan kecepatan turunnya batu itu semakin lama semakin kencang... Jantung sy seakan berhenti berdegub melihat cepatnya batu tersebut menggelinding... segera sy berlari kearah sisi kiri dimana terdapat cerukan yang agak dalam sambil terus memperhatikan kearah mana batu itu akan menggelinding.... Beruntung beberapa puluh meter sebelum posisi sy berada batu tersebut berbelok arah ke sebelah kanan jatuh kedalam bekas aliran lahar dan berhenti disana............
Beberapa detik setelah tragedi jatuhnya batu tersebut kondisi sekitar menjadi senyap............ Hanya terlihat gumpalan debu sisa jatuhnya batu dan suara angin yang berhembus.......... Para pendaki yang sedang naik maupun turun semuanya terdiam... seakan-akan seseorang telah menekan tombol "PAUSE..........."
Setelah beberapa saat barulah semua orang terlihat kembali bergerak.... Sy mendengar informasi bahwa tidak ada korban pada kejadian tersebut, namun akibat dari kejadian itu banyak pendaki yang membatalkan niatnya untuk menuju Puncak Mahameru....
Kurang lebih pukul 09.00 sy tiba di Kalimati... sebelum menuju tenda sy membeli nasi bungkus yg dijual oleh pedagang di dekat selter Kalimati, sy berpikir daripada cape masak lebih baik langsung makan nasi bungkus saja walaupun dengan kondisi nasi dan lauk nya yang sudah dingin...
Setibanya di tenda sy tidak melihat Tim Bang Ucok yang tadi malam muncak bareng ... dan disana ada 4 orang yg sedang beristirahat dalam tenda... Ternyata tadi malam salah seorang anggota tim batal untuk muncak dan dia kembali turun ke tenda... setelah berbincang-bincang sy pun masuk kedalam tenda untuk beristirahat karena kelelahan pasca muncak.
Kurang lebih pukul 11.00 sy terbangun karena kedatangan anggota rombongan yang baru muncak, terlihat kondisi mereka sangat kelelahan... dan dikarenakan persediaan air mereka hanya tinggal satu jerigen sy berinisyatif mengambil air di mata air Sumber Mani yang jaraknya cukup jauh..., perlu satu jam untuk pulang-pergi mengambil air... oleh karenanya sy membawa 2 dua jerigen kosong untuk diisi.
Mata Air Sumber Mani |
Setelah beristirahat dan menyantap makan siang bersama sy mulai berkemas untuk perjalanan kembali ke Ranukumbolo, sedangkan Tim Bang Ucok memutuskan untuk tinggal 1 malam lagi di Kalimati. Kurang lebih pukul 14.00 sy melangkahkan kaki meninggalkan Bang Ucok cs untuk kembali menuju Ranukumbolo.... Sedih rasanya meninggalkan mereka..., para pemuda yang begitu bersemangat untuk mendaki walaupun dengan perlengkapan seadanya......... Tapi apa mau dikata, sy harus segera kembali untuk menyelesaikan target berikutnya...
Tiba di Ranukumbolo kurang lebih jam 16.30... sy segera mencari tempat untuk mendirikan tenda, beruntung kali ini tidak sulit untuk mendapatkan lahan yang bagus karena tenda sy cukup kecil sehingga bisa ditempatkan di area yg sempit.
Ranukumbolo sore itu agak berkabut sehingga tidak banyak kegiatan yang dapat dilakukan, para pendaki kebanyakan hanya duduk-duduk didepan tenda sambil minum kopi.... saya pun demikian, setelah tenda berdiri sy hanya duduk bersantai memandangi Ranukumbolo sambil menikmati segelas susu hangat..... Pukul 18.00 sy masuk ke dalam tenda dan kurang lebih pukul 19.30 sy mulai tertidur dengan nyenyaknya....
Ranukumbolo yg berkabut |
Kamis, 29 Mei 2014
Pukul 05.30 sy terbangun dari tidur... sy rasa selama melakukan kegiatan pendakian gunung baru kali ini sy tertidur dengan nyenyaknya.... sehingga ketika bangun badan terasa sangat segar dan bersemangat, namun sayang ketika keluar dari tenda kondisi Ranukumbolo sangat berkabut, sehingga momen sunrise kali ini tidak sy dapatkan, beruntung momen sunrise sudah sy dapatkan dua hari yang lalu.
Setelah melakukan aktifitas pagi sy mulai berkemas untuk persiapan perjalanan selanjutnya yaitu menuju Ranupane dan dilanjutkan ke Desa Ngadas)*.... pukul 10.00 sy mulai melangkahkan kaki meninggalkan Ranukumbolo...... Berat rasanya kaki ini melangkah meninggalkan Ranukumbolo dengan segala keindahannya....
Suatu hari nanti aku harus kembali..., menikmati keindahan alammu... menikmati pesona keindahan Ranukumbolo.... |
Catatan :
)* Setelah melakukan Pendakian Gunung Semeru sy melanjutkan perjalanan menuju Gunung Bromo, dan Desa Ngadas adalah tempat saya menginap di rumah penduduk setempat (homestay) yang merupakan titik awal keberangkatan menuju Gunung Bromo.
Tags
: Pendaki, Gunung, Pendaki Gunung, Mendaki Gunung, Gunung Semeru,
Mendaki Gunung Semeru, Pendakian Gunung Semeru, mendaki
sendiri, pendaki solo, pendakian solo.
Terima kasih untuk :
- Allah SWT.
- Istri dan anak2ku yang selalu mendo'a-kan.
- Ranukumbolo dengan sejuta pesona keindahannya, Oro-Oro Ombo yang cantik, Cemoro Kandang, Jambangan, dan Kalimati dengan Mata Air Sumber Mani yang sangat menyegarkan... Tidak lupa Puncak Mahameru dengan kegagahannya.
- Rekan Pendaki dari Jakarta : Bang Ucok, Jaya, Faz, Yudi, Arif, Tulus, Eko, Ilham, Taufik, Heru, Gilang dan Ajie-yang selalu berjalan bersama.
- Pak Tuangkat dan Pak Toni (Pos Pendaftaran Pendakian TNBTS).
Keterangan mengenai TNBTS bisa dilihat di website bromotenggersemeru.org